bisnis online

Senin, 02 Desember 2013

Periodesasi Perkembangan Beserta Fase-Fase Perkembangan Manusia



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu hak dasar anak adalah hak untuk tumbuh dan berkembang. Artinya anak memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh secara fisik dan berkembang secara psikologis. Ini semua akan terjadi bila linkungan sangat kondusif sehingga memungkinkan perkembangan jiwa mereka dapat terlaksana dengan optimal.
Orangtua memiliki peranan yang amat penting dalam upaya mendukung perkembangan anak, khususnya saat mereka berada pada tahapan usia dini. Namun permasalahan seringkali muncul, manakala orangtua sering kurang memahami teori perkembangan anak. Tidak adanya pendidikan khusus untuk mempersiapkan seseorang menjadi orangtua juga semakin mempersulit tugas orangtua dalam menangani berbagai permasalahan perkembangan anak.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini di antaranya:
1.      Apa maksud periodesasi perkembangan ?
2.      Bagaimana macam-macam periodesai perkembangan ?
3.      Bagaimana kriteria fase-fase perkembangan ?
C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan yang terdapat di dalam makalah ini di antaranya:
1.      Menjelaskan maksud periodesasi perkembangan.
2.      Menerangkan macam-macam periodesasi perkembangan.
3.      Menerangkan kriteria fase-fase perkembangan.
D.    Batasan Masalah
Mengingat begitu luasnya materi maupun hal-hal yang berhubungan dengan rumusan masalah di atas, maka penulisan membatasi pembahasan ini sesuai yang terdapat dalam rumusan masalah. Mengenai hal lain yang tidak memiliki hubungan dengan hal-hal yang tercantum pada rumusan masalah di atas tidak penulis uraikan pada makalah ini.

E.     Metode Penulisan
Adapun metode yang penulis pergunakan dalam penulisan makalah ini yaitu dengan metode penelusuran media internet dan buku-buku perpustakaan yang kemudian disimpulkan menjadi sebuah makalah.
 


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Periodesasi Perkembangan
Periodesasi perkembangan maksudnya adalah pembagian seluruh masa perkembangan seseorang kedalam periode tertentu.[2] Dalam studi ilmu jiwa perkembangan adalah ilmu pengetahuan praktis, yang dengan demikian dituntut pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam formulassi lain, ilmu jiwa perkembangan ilmu adalah ilmu amaliah untuk mewujudkan suatu amal yang ilmiah. Dari segi ini, periodesasi perkembangan sangatlah penting.
Para ahli psikologi perkembangan melakukan studi tentang perubahan tingkah laku itu dalam semua siklus kehidupan individu mulai masa konsepsi sampai mati, walaupun usaha-usahanya banyak difokuskan sampai pada periode remaja.[3]
Dengan mengetahui periode-periode tertentu, maka seseorang akan mudah mengetahui bahkan meramalkan sifat-sifat dan kecenderungan anak dalam masa perkembangannya. Tanpa periodesasi kita tak bisa menyebutkan istilah bayi, anak kecil, kanak-kanak, remaja, dewasa dan sebagainya. Oleh karena dalam setiap istilah itu telah terkandung disana adanya periodesasi. Sampai disini, jelaslah bahwa dari segi teknis operasional, maka periodesasi perkembangan itu tak mungkin dihindarkan. Walaupun perpindahan dari satu periode ke periode lainnya tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan terjadi sedikit demi sedikit.
Menurut Kretschmer, periodesasi perkembangan terbagi menjadi 4 periode, yaitu :
1.      Umur 0-3 tahun, seorang anak kelihatan pendek gemuk.
2.      Umur 3-7 tahun, seorang anak kelihatan langsing.
3.      Umur 7-13 tahun, seorang anak kelihatan pendek gemuk.
4.      Umur 13-20 tahun, seorang anak terlihat lansing kembali.[4]
Sementara itu menurut Elizabeth B. Hurlock, dalam bukunya yang berjudul “Developmental Psychology” merumuskan periodesasi dengan agak lengkap, dari periode dalam kandungan sampai dengan periode tua. Yaitu sebagai berikut :
1.      Masa prenatal, saat terjadinya konsepsi sampai lahir.
2.      Masa neonatus, mulai lahir sampai minggu kedua.
3.      Masa bayi, akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua.
4.      Masa kanak-kanak awal, umur 2 tahun sampai 6 tahun.
5.      Masa kanak-kanak akhir, umur 6 tahun sampai 10/11 tahun.
6.      Masa pubertas/ preadolescence, umur 10/11 samapi 13/14.
7.      Masa remaja awal, umum 13/14 tahun sampai 17 tahun.
8.      Masa remaja akhir, umur 17 tahun sampai 21 tahun.
9.      Masa dewasa awal, umur 21 tahun sampai 40 tahun.
10.  Masa setengah baya, umur 40 tahun sampai 60 tahun.
11.  Masa tua, umur 60 tahun sampai meninggal dunia.
Untuk menghasilkan kerangka yang memuaskan periodesasi perkembangan ini, juga telah dilakukan penelitian oleh para ahli. Dari hasil penelitian tersebut, akhirnya diketahui bahwa ternyata dasar yang digunakan untuk mengadakan periodesasi perkembangan berbeda-beda antara seorang dengan ahli yang lain. Tetapi secara garis besarnya periode itu ada tiga macam, yaitu periodesasi biologis, periodesasi didaktis, dan periodesasi psikologis.[5]
B.     Macam-macam Periodesasi Perkembangan
a.      Periodesasi Biologis
Periodesasi biologis adalah pembagian masa perkembangan menjadi periode-periode tertentu, berdasarkan gejala berubahnya struktur fisik seseorang.
1)      Menurut Aristoteles
Ia membagi periode perkembangan seseorang menjadi tiga periode, yakni :
a)      Umur 0-7 tahun, disebut fase anak kecil atau masa bermain. Fase ini diakhiri dengan pergantian gigi.
b)      Umur 7-14 tahun, disebut fase anak sekolah atau masa belajar yang dimulai dari tumbuhnya gigi baru dan diakhiri ketika kelenjar kelamin mulai berfungsi.
c)      Umur 14-21 tahun, disebut fase remaja atau masa pubertas, yakni masa peralihan antara kanak-kanak dan masa dewasa. Periode ini dimulai sejak berfungsinya kelenjar kelamin sampai seorang anak memasuki usia dewasa.[6]
Pendapat ini dikategorikan kepada periodesasi yang berdasarkan pada biologis, karena Aristoteles menunjukkan bahwa, antara fase I dan fase II itu ditandai dengan adanya pergantian gigi, serta batas antara fase II dan fase III ditandai dengan mulai bekerjanya atau berfungsinya organ kelengkapan kelamin, contoh : mulai aktif kelenjar kelamin.[7]
2)      Menurut Dr. Maria Montessori
a)      Usia 1-7 tahun, masa penerimaan dan pengaturan rangsangan dari dunia luar melalui alat indra.
b)      Usia 7-12 tahun, masa abstrak, dimana anak mulai memperhatikan masalah kesusilaan, mulai berfungsi perasaan etisnya yang bersumber dari kata hatinya. Dia mulai tahu akan kebutuhan orang lain.
c)      Usia 12-18 tahun, masa penemuan diri serta kepuasan terhadap masalah-masalah sosial.
d)     Usia 18-24 tahun, masa pendidikan diperguruan tinggi, masa untuk melatih anak (mahasiswa) akan realitas kepentingan dunia. Ia harus mampu berpikir secara jernih, jauh dari perbuatan tercela.[8]
3)      Menurut Orang Jawa
Dengan menganut paham “hasta irama” sementara kalangan orang Jawa berpendapat bahwa setiap 8 tahun sekali terjadi perubahan pada kehidupan seseorang baik dalam aspek jasmani maupun kerohanian. Menurut paham ini periodesasi perkembangan seseorang adalah sebagai berikut :
a)      Umur 0-8 tahun, disebut masa bayi dan masa kanak-kanak.
b)      Umur 8-16 tahun, disebut masa kanak-kanak sampai pemuda.
c)      Umur 16-24 tahun, disebut masa pemuda sampai masa dewasa.[9]
4)      Menurut Sigmund Freud
Dalam menentukan periodesasi perkembangan, Freud berpedoman pada cara reaksi bagian tubuh tertentu yang dihubungkan dengan dorongan seksual seseorang. Lebih jelasnya, periodesasi perkembangan menurut Freud adalah sebagai berikut :
1.      Umur 0-5 tahun, disebut periode infantile, periode kanak-kanak. Periode ini dibagilagi menjadi :
1)      Fase Oral, umur 0-1 tahun, anak mendapatkan kepuasan seksual melalui mulutnya, seperti mengisap jari.
2)      Fase Anal, umur 1-3 tahun, anak mendapatkan kepuasan seksual dengan memainkan anusnya.
3)      Fase Falis, umur 3-5 tahun, anak dalam mendapatkan kepuasan seksual telah berkisar pada alat kelamin.
2.      Umur 5-12 tahun, disebut periode latent, masa tenang karena dorongan seksual ditekan sedemikian rupa, sehingga tidak nampak mencolok.
3.      Umur 12-18 tahun, disebut periode pubertas, saat dorongan-dorongan seksual mulai muncul kembali, bahkan tampak semakin menonjol daripada masa sebelumnya, saat seseorang secara sungguh-sungguh mulai tertarik pada jenis kelamin lain, sekaligus menandai kedewasaan seseorang.[10]
4.      Umur 18-20 tahun, disebut periode genital, Pada tahap akhir perkembangan psikoseksual, individu mengembangkan minat seksual yang kuat pada lawan jenis. Dimana dalam tahap-tahap awal fokus hanya pada kebutuhan individu, kepentingan kesejahteraan orang lain tumbuh selama tahap ini. Jika tahap lainnya telah selesai dengan sukses, individu sekarang harus seimbang, hangat dan peduli. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menetapkan keseimbangan antara berbagai bidang kehidupan.[11]

Jadi, dari uraian beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwasanya periodesasi biologis itu berhubungan dengan perkembangan tahapan yang dilewati seorang anak sampai masa dewasa hingga masa meninggal.
b.      Periodesasi Didaktis
Periode didaktis maksudnya adalah pembagian periode perkembangan atas dasar klasifikasi waktu, materi, dan cara pendidikan untuk anak-anak pada masa tertentu. Jelasnya periodesasi didaktis disusun dalam kaitan dengan usaha pendidikan.[12]
Yang dimaksud dari tinjuan ini adalah dari segi keperluan/materi apa kiranya yang tepat di berikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu, serta memikirkan tentang kemungkinan metode yang paling efektif untuk di terapkan di dalam mengajar atau mendidik anak pada masa tertentu tersebut. Adapun hadist yang menyetakan tentang didaktis adalah:
اَدِّبُوْا اَوْلَادَكُمْ عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَ حُبِّ اَهْلِ بَيْتِهِ وَ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ فَإِنَّ حَمَلَةَ الْقُرْآنِ فِى ظِلِّ اللهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ مَعَ أَنْبِيَائِهِ وَ أَصْفِيَائِهِ ( رواه الديلمى عن علي )
Artinya:
“Didiklah anak-anakmu dalam tiga hal: Mencintai Nabimu, mencintai keluarga Nabi dan membaca Qur’an, karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Qur’an akan berada di bawah lindungan Allah, di waktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya, bersama Nabi-Nabi Allah dan Pilihan-Nya.” (Diriwayatkan oleh Dailami dari ‘Ali)[13]
Pada hadist lain yaitu :
حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ كَمَا تَنَاتَجُ الْإِبِلُ مِنْ بَهِيمَةٍ جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّ مِنْ جَدْعَاءَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَرَأَيْتَ مَنْ يَمُوتُ وَهُوَ صَغِيرٌ قَالَ اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا كَانُوا عَامِلِينَ (رواه أبو داود)
Artinya:
Menceritakan kepada kami Al-Qa’nabi dari Malik dari Abi Zinad dari Al–A’raj dari Abu Hurairah berkata Rasulullah saw bersabda : “Setiap bayi itu dilahirkan atas fitroh maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasroni sebagaimana unta yang melahirkan dari unta yang sempurna, apakah kamu melihat dari yang cacat?”. Para Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah bagaimana pendapat tuan mengenai orang yang mati masih kecil?” Nabi menjawab: “Allah lah yang lebih tahu tentang apa yang ia kerjakan””. (H.R. Abu Dawud)[14]
1)      Menurut Johann Amos Comenius
Penulis buku didactica magna serta orbis pretus ini membagi perkembangan anak sebagai berikut :
a)      Scola Materna ( sekolah ibu ) usia 0;0-6;0 tahun, masa anak mengembangkan organ tubuh dan panca indra dibawah asuhan ibu (keluarga)
b)   Scola Vermacula ( Sekolah bahasa ibu) usia 6;0-12;0 tahun, mengembangkan pikiran, ingatan dan perasaannya di sekolah dengan menggunakan bahasa daerah ( bahasa ibu )
c)    Sekolah Latina ( Sekolah Bahasa latin ) usia 2-18 tahun, masa mengembangkan potensinya terutama daya intelektualnya dengan bahasa asing.
d)   Academia ( Akademik ) adalah media pendidikan yang tepat bagi anak usia 18-24 tahun.[15]
2)      Menurut Jean Jasques Reusseau
Dengan berpangkal dengan tiga prinsip : perkembangan, aktifitas murid, dan individualisasi, dalam konsep pendidikannya, Rousseau membagi masa perkembangan sebagai berikut :
a)      Umur 0-2 tahun, disebut masa asuhan.
b)      Umur 2-12 tahun, masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera.
c)      Umur 12-20 tahun, masa pembentukan watak dan pendidikan agama.
3)      Menurut Undang-Undang Pokok Pendidikan
Jenjang pendidikan menurut Undang-Undang Pokok Pendidikan No. 4 tahun 1950 pasal 6, adalah sebagai berikut :
a)      Pendidikan tingkat taman kanak-kanak.
b)      Pendidikan tingkat sekolah dasar.
c)      Pendidikan tingkat sekolah menegah.
d)     Pendidikan tingkat perguruan tinggi.
Dilihat dari usia seseorang, maka pembagian tersebut menimbulkan rumusan periodesasi perkembangan sebagai berikut :
a)      Umur 0-6 tahun, masa taman kanak-kanak.
b)      Umur 6-12 tahun, masa sekolah dasar.
c)      Umur 12-18 tahun, masa sekolah menengah.
d)     Umur 18-24 tahun, masa perguruan tinggi.[16]
4)      Dr. Maria Montessori
a)      Usia 1-7 tahun, masa penerimaan dan pengaturan rangsangan dari dunia luar melalui alat indra.
b)      Usia 7-12 tahun, masa abstrak, dimana anak sudah mulai memperhatikan masalah kesusilaan, mulai berfungsi perasaan etisnya yang bersumber dari kata hatinya. Dia mulai tahu akan kebutuhanorang lain.
c)      Usia 12-18 tahun, masa penemuan diri serta kepuasan terhadap masalah-masalah sosial.
Usia 18-24 tahun, masa pndidikan diperguruan tinggi, masa untuk melatih anak (mahasiswa) akan realitas kepentingan dunia. Ia harus mampu berpikir secara jernih, jauh dari perbuatan tercela.[17]
c.       Periodesasi Psikologis
Periodesasi Psikologis, maksudnya adalah pembagian masa perkembangan atas dasar keadaan dan ciri-ciri khas kejiwaan anak pada periode tertentu. Ada sejumlah ahli yang memprakarsai pembagian semacam ini, antara lain :
1)      Menurut Oswald Kroh
Dengan menitik beratkan terjadinya kegoncangan psikis pada diri seseorang, maka Kroh menyusun periodesasi perkembangan sebagai berikut :
a)      Umur 0-3 tahun, disebut masa trots (kegoncangan) pertama, atau masa kanak-kanak awal.
b)      Umur 3-13 tahun, disebut masa trots kedua, yaitu masa keserasian anak untuk memasuki sekolah.
c)      Umur 13-akhir remaja, disebut masa trots ketiga, atau masa kematangan seseorang.
2)      Menurut J. Havighurst
Berpangkal dari analisis perubahan psikis seseorang, menurut Havighurst, periodesasi perkembangan dapat disusun sebagai berikut :
a)      Umur 0-6 tahun, adalah masa bayi dan masa anak kecil.
b)      Umur 6-12 tahun, adalah masa kanak-kanak ata masa sekolah.
c)      Umur 12-18 tahun, adalah masa remaja.
d)     Umur 18-30 tahun, adalah masa dewasa awal.
e)      Umur 30-50 tahun, adalah masa setengah baya, masa dewasa lanjut.
f)       Umur 50 tahun keatas, adalah masa lanjut usia atau masa tua.[18]
3)      Menurut Charlotte Buhler, dalam buku Psikologis der Puberteitsjaran hasil karyanya, membagi perkembangan anak menjadi lima fase, yakni :
a)      Fase I, umur 0-1 tahun, perkembangan sikap subjektif menuju objectif.
b)      Fase II, umur 1-4  tahun, makin meluasnya hubungan dengan benda-benda sekitarnya, atau mengenal dunia secara subjectif.
c)      Fase III, umur 4-8 tahun, masa memasukkan diri dalam masyarakat secara objectif, adanya hubungan diri dengan lingkungan sosial dan mulai menyadari akan kerja, tugas serta prestasi.
d)     Fase IV, umur 8-13 tahun, munculnya minat kedunia objek sampai pada puncaknya, ia mulai memisahkan diri dari orang lain dan sekitarnya secara sadar.
e)      Fase V, umur 13-19 tahun, masa penemuan diri dan kematangan yakni Synthesa sikap subjectif dan objectif.[19]

Sampai di sini jelaslah, bahwa periodesasi perkembangan itu dapat disusun dalam rumusan yang bervariasi, masing-asing mempunyai dasar dan  maksud tersendiri. Seperti telah diuraikan terdahulu, paling tidak ada 3 macam landasan untuk menyusun periodesasi perkembangan, yaitu: dasar biologis, didaktis, dan  psikologis. Ketiganya, sama-­sama penting untuk diperhatikan. Tetapi yang lebih penting lagi, bahwa rumusan periodesasi perkembangan hendaknya tidak terlalu muluk-muluk, ruwet, teoritis, dan  asing bagi masyarakat kita. Oleh karena, dengan periodesasi perkembangan, maksudnya adalah untuk berkomunikasi tentang konsep atau istilah tertentu. Berkomunikasi dengan siapa? Dengan masyarakat umum, dan  dengan dunia ilmu jiwa perkembangan khususnya.
Atas dasar pandangan tersebut, periodesasi perkembangan yang relatif cocok untuk membicarakan perihal kehidupan anak-anak kita, tidak lain adalah yang sesuai dengan klasifikasi jenjang pendidikan formal, yaitu taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, dan  perguruan tinggi. Telah dimaklumi, masing-masing membutuhkan jarak waktu 6 tahun. Hanya saja, setiap jarak waktu 6 tahun tersebut, bisa diperinci menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Misalnya periode taman kanak-kanak yang biasanya hanya membutuhkan waktu selama 2 tahun, tentu saja bisa diawali dengan pembicaraan tentang masa bagi, masa anak kecil, barn masa taman kanak-kanak itu sendiri. Demikian halnya, untuk periode sekolah dasar, sekolah menengah, dan  perguruan tinggi.
Dengan memperhatikan periodesasi yang dikemukakan oleh para ahli di atas baik yang ditinjau dari segi biologis, didaktis, dan  psikologis, maka dalam buku ini dibuat urut-urutan periode tersebut, sebagai berikut :
a.         Masa Intra Uterin (masa dalam. kandungan)
b.       Masa Bayi
c.       Masa Anak Kecil
d.      Masa Anak Sekolah
e.        Masa Remaja
f.        Masa Dewasa dan  Lanjut Usia

C.    Kriteria Fase-Fase Perkembangan Manusia
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan rentan perjalanan perkembangan individu yang diwaranai ciri-ciri khusus atau pola tingkah laku tertentu.
1.      Fase Pra Kelahiran
Fase pra kelahiran adalah periode dari pembuahan hingga kelahiran, merupakan masa pertumbuhan dari satu sel tunggal menjadi organism yang sempurna  dengan kemampuan otak dan perilaku yang dihasilkan lebih kurang dalam periode 9 bulan.[20] Allah berfirman dalam QS. Al-mu’minun (23) ayat 12 – 14:
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ûüÏÛ ÇÊËÈ §NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR Îû 9#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ ¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜZ9$# Zps)n=tæ $uZø)n=ysù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=ysù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sƒø:$# ÇÊÍÈ
Artinya :
12.  Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.
13.  Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14.  Kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu lalu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.[21]

QS. Al-Hajj (22) Ayat 5:
$ygƒr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# bÎ) óOçFZä. Îû 5=÷ƒu z`ÏiB Ï]÷èt7ø9$# $¯RÎ*sù /ä3»oYø)n=yz `ÏiB 5>#tè? §NèO `ÏB 7pxÿõÜœR §NèO ô`ÏB 7ps)n=tæ ¢OèO `ÏB 7ptóôÒB 7ps)¯=sƒC ÎŽöxîur 7ps)¯=sƒèC tûÎiüt7ãYÏj9 öNä3s9 4 É)çRur Îû ÏQ%tnöF{$# $tB âä!$t±nS #n<Î) 9@y_r& wK|¡B §NèO öNä3ã_̍øƒéU WxøÿÏÛ ¢OèO (#þqäóè=ö7tFÏ9 öNà2£ä©r& ( Nà6ZÏBur `¨B 4¯ûuqtGムNà6ZÏBur `¨B Štãƒ #n<Î) ÉAsŒör& ̍ßJãèø9$# Ÿxøx6Ï9 zNn=÷ètƒ .`ÏB Ï÷èt/ 8Nù=Ïæ $\«øx© 4 ts?ur šßöF{$# ZoyÏB$yd !#sŒÎ*sù $uZø9tRr& $ygøŠn=tæ uä!$yJø9$# ôN¨tI÷d$# ôMt/uur ôMtFt6/Rr&ur `ÏB Èe@à2 £l÷ry 8kŠÎgt/ ÇÎÈ

Artinya :
Wahai manusia ! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu, dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang telah ditentuka, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah. (QS. Al-Hajj : 5)[22]

2.      Fase Pasca Melahirkan
Seorang anak dilahirkan dalam keadaan dan membutuhkan orang yang menjaganya sehingga tumbih menjadi besar. Pada hari-hari pertama kehidupannya, perkembangan berlangsung dengan cepat, namun semakin tambah umur secara bertahap kecepatan perkembangannya semakin lambat dan kehidupannya tambah tenang  dan mapan sebelum masa pubertas tiba.[23]
Begitu fase pubertas tiba, anak mengalami berbagai perubahan-perubahan organis, anatomis dan psikis yang kuat dan cepat. Menjelang akhir fase pubertas hingga permulaan fase dewasa, proses perkembangan menjadi sempurna, kecepatan perubahan-perubahan itu mereda, kehidupan pun menjadi tenang dan mapan.

3.      Fase-Fase Setelah Kelahiran Sampai Dengan Remaja
Perkembangan kesehatan jiwa anak terbentuk sejak dalam kandungan orang tua, sejak terjadi proses pembuahan dan kemudian berkembang terus sampai anak tersebut dilahirkan bahkan sampai anak itu menginjak usia yang ditentukan.[24]
Dalam proses perkembangannya, mengikuti beberapa prinsip perkembangan antara lain:
a.       Proses tumbuh kembang ini merupakan hasil interaksi dinamis antara pembawaan dan lingkungan.
b.      Proses tumbuh kembang ini merupakan suatu proses yang sangat kompleks.
c.       Ada kaitan erat antara perkembangan aspek fisik – motorik – mental – emosi – emosi dan sosial.
d.      Perkembangan itu terjadi menurut pola tertentu yang terjadi fase-fase yang beralih dari satu fase ke fase lain secara berurutan dan teratur.
e.       Setiap fase berlangsung selama satu batasan umur tertentu tapi tidak sama untuk setiap anak.
f.       Keberhasilan setiap fase dalam perkembangan yang normal merupakan hasil dari fase-fase sebelumnya.
g.      Setiap individu itu berbeda.
4.      Fase-Fase Perkembangan Kepribadian
Tahap-tahap perkembangan kepribadian setiap individu tidak dapat disamakan satu dengan yang lainnya. Di antaranya:
a.       Masa bayi, usia 0 – 1,5 tahun
b.      Masa “Taddler”, usia 1,5 – 3 tahun
c.       Masa pra sekolah, usia 3 – 6 tahun
d.      Masa sekolah, usia 6 – 12 tahun
e.       Masa remaja, usia 12 – 18 tahun
f.       Masa dewasa, usia 18 tahun – keatas
Kita sadari bahwa batasan usia perkembangan tidaklah mutlak, sering kita temui adanya pembedaan masa perkembangan. Dalam tulisan ini membatasi diri pada fase-fase sampai dengan anak usia sekolah yang meliputi:
a.       Masa bayi (0 – 1,5 tahun)
b.      Masa toddler (1,5 – 3 tahun)
c.       Masa pra sekolah (3 – 6 tahun)
d.      Masa sekolah (6 – 12 tahun)


[1] http://sellanurmelianapgsdipa.blogspot.com/2013/01/periodisasi-perkembangan-manusia.html di akses pada 18 oktober 2013
[2] Dra. Hamdanah HM, M.Ag,. Psikologi Perkembangan, Malang: Setara Press, Januari 2009,h.63
[3] Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, h.4
[4]Op. Cit,h.65
[5]Ibid, h. 65-66
[6]Ibid, h.66-67
[7] Ahmadi,Abu, dkk, Psikologi Perkembangan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, Januari 2005, h.72
[8]Ibid, h.75
[9]Dra. Hamdanah HM, M.Ag,. Psikologi Perkembangan, Malang: Setara Press, Januari 2009,h.70
[10] Ibid, h.67-68
[11] http://belajarpsikologi.com/tahap-perkembangan-psikososial-menurut-sigmund-freud/ di akses pada 25 November 2013
[12]Ibid, h.70                                                                                                                                  
[13] Fachruddin HS dan Irfan Fachruddin, S.H. Pilihan Sabda Rasul (Hadis-Hadis Pilihan). Jakarta: Bumi Aksara (1996) cet.pertama hal.17
[14] http://pkbmdaruttaklim.wordpress.com/2012/10/31/kumpulan-hadits-tentang-pendidikan/ di akses pada 25 November 2013
[15]Ahmadi, Abu, dkk, Psikologi Perkembangan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, Januari 2005, h.73-74
[16]Dra. Hamdanah HM, M.Ag,. Psikologi Perkembangan, Malang: Setara Press, Januari 2009,h.71-72
[17] Ahmadi,Abu, dkk, Psikologi Perkembangan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, Januari 2005, h.75

[18]Ibid, h.72-73
[19] Ibid, h. 76-77
[20] Ibid, h.78
[21] Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an Terjemah, Edisi tahun 2002
[22] Ibid.
[23] Dra. Hamdanah HM, M.Ag,. Psikologi Perkembangan, Malang: Setara Press, Januari 2009,h.80
[24] Ibid,h.81

2 komentar:

  1. terima kasih banyak atas postingannya, sangat bermanfaat :)

    BalasHapus
  2. Ini nih informasi yang cocok sama yang gw cari. makasih ya bro. sangat bermafaat.. tingkatkan lagi kualitas kontennya..

    adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense..,adsense.

    BalasHapus