bisnis online

Jumat, 31 Oktober 2014

Kesalahan Berbahasa Taksonomi Efek Komunikatif Bahasa Arab



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pergunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar! Ungkapan itu sudah klise sebab kita sudah sering mendengar ataupun membacanya, bahkan membicarakan dan menuliskan ungkapan tersebut. Akibatnya , kita pun dapat bertanya “Apakah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu masih belum dicapai saat ini? Apakah penggunaan bahasa Indonesia saat ini masih belum baik dan benar?” Analisis kesalahan berbahasa adalah salah satu cara untuk menjawab pertanyaan tersebut. Melalui analisis  kesalahan berbahasa, kita dapat menjelaskan penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia yang adalah bahasa Indonesia yang memenuhi faktor-faktor komunikasi, adapun bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang memenuhi kaidah-kaidah (tata bahasa) dalam kebahasaan. Bagaimana cara kita mengalisis bahasa yang baik dan benar itu? Hal itu lah yang akan dibahasa dalam makalah ini. Setelah mempelajari, kita dapat mempraktikannya dalam berbahasa Indonesia. Akhirnya pernyataan”pergunakanlah bahasa yang baik dan benar”menjadi kenyataan.
Dalam makalah ini kami selaku penulis mengedepankan aspek kesalahan berbahasa taksonomi efek komunikatif baik itu dari segi pengertian dan jenis jenis kesalahannya.

B.     Rumusan Masalah
          Dalam makalah ini kami memaparkan:
1.      Apa Pengertian Kesalahan Berbahasa Taksonomi Efek Komunikatif?
2.      Apa saja Jenis Jenis kesalahan Berbahasa Taksonomi Efek Komunikatif ?

C.    Tujuan  Penulis
          Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengkaji lebih dalam mengenai kesalahan Berbahasa Taksonomi Efek Komunikatif. Dengan kajian ini diharapkan mahasiswa sebagai calon pendidik mampu melakukan eliminasi evaluasi dan klarifikasi kesalahan Berbahasa Taksonomi Efek Komunikatif.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kesalahan Berbahasa Taksonomi Efek Komunikatif
Kesalahan berbahasa merupakan sisi yang memunyai cacat pada ujaran atau tulisan. Kesalahan tersebut merupakan bagian-bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang dari norma baku atau norma terpilih dari performansi bahasa orang dewasa (Tarigan, 1988:141). Hal itu dapat diketahui bahwa kesalahan adalah penyimpangan norma-norma bahasa yang telah ditetapkan dalam penggunaan bahasa. Kesalahan berbahasa ini dapat dilakukan oleh siapa saja.
Menurut Tarigan (1988: 87), kesalahan berbahasa erat kaitannya dengan pengajaran bahasa, baik pengajaran bahasa pertama maupun pengajaran kedua. Kesalahan berbahasa tersebut mengganggu pencapaian tujuan pengajaran bahasa. Kesalahan berbahasa harus dikurangi bahkan dapat dihapuskan. Kesalahan-kesalahan tersebut sering timbul dan banyak terjadi pada penulisan-penulisan ilmiah.
Ada empat pengklasifikasian atau taksonomi kesalahan berbahasa yang dikemukakan Tarigan (1988), antara lain:
1.      taksonomi kategori linguistik;
2.      taksonomi siasat permukaan;
3.      taksonomi komparatif; dan
4.      taksonomi efek komunikatif.
Taksonomi efek komunikatif memandang serta menghadapi kesalahan-kesalahan dari perspektif efeknya terhadap penyimak atau pembaca (Tarigan, 1988:164).

B.    Jenis Jenis kesalahan Berbahasa Taksonomi Efek Komunikatif
Berdasarkan terganggu atau tidaknya komunikasi karena kesalahan-kesalahan yang ada, maka dapatlah dibedakan dua jenis kesalahan, yaitu:
1.       kesalahan global (global errors)
Kesalahan global adalah kesalahan yang memengaruhi kesalahan organisasi kalimat sehingga benar-banar mengganggu komunikasi. Menurt Burt dan Kiparsky, kesalahan gobal mencakup:
a.      Salah menyusun unsur pokok.
Misalnya:
Bahasa Indonesia banyak orang disenangi.
Yang seharusnya:
Bahasa Indonesia disenangi banyak orang.
Contoh Bahasa Arab:
يَتَعَلَّمُونَ الفِقْهَ الطُّلاَّبُ فِى الفَصْلِ
Yang seharusnya:

الطُّلاَّبُ يَتَعَلَّمُونَ الفِقْهَ فِى الفَصْلِ *
b.      Salah menempatkan atau tidak memakai kata sambung.
Misalnya:
Tidak beli beras tadi, apa makan kita sekarang.
Yang seharusnya:
Kalu kita tidak membeli beras tadi, makan apa kita sekarang.

Contoh Bahasa Arab:
إِشْتَرَيْتُ قَلَماً نَسِيْتُ إشْتِرَاءَ الكِتَابِ
Yang seharusnya:

إِشْتَرَيْتُ قَلَماً لَكِنّيِ نَسِيْتُ إشْتِرَاءَ الكِتَابِ *
c.       hilangnya ciri kalimat pasif.
Misalnya:
Rencana penelitian itu diperiksa pada pimpinan.
Yang seharusnya:
Rencana penelitian itu diperiksa oleh pimpinan.

Contoh Bahasa Arab:
أَكَلَ الطَّعَامُ
Yang seharusnya:

أُكِلَ الطَّعَامُ *


2.      kesalahan local (local errors)
Kesalahan lokal adalah kesalahan yang memepengaruhi sebuah unsur dalam kalimat yang biasanya tidak mengganggu komunikasi secara signifikan. Kesalahan-kesalahan ini hanya terbatas pada suatu bagian kalimat saja, maka burt dan Kiparsky menyebutnya kesalahan “lokal”.
Dalam bahasa Indonesia, contoh kesalahan local itu antara lain sebagai berikut.
Penyelesaikan tugas itu diselesaikannya dengan penuh semangat.
Jumlah mahasiswa Unesa berjumlah sepuluh ribu.
Penyerahan hadiah diserahkan oleh Bapak Lurah.
Yang seharusnya:
Tugas itu dislesaikannya dengan penuh semangat.
Mahasiswa Unesa berjumlah sepuluh ribu.
Hadiah diserahkan oleh Bapak Lurah.

Contoh Bahasa Arab:
فَتْحُ المُحَاضَرَةِ العَامُ اليومَ يَفْتَحُهُ رَئِيْسُ الْجَامِعَةِ
Yang seharusnya:
يَفْتَحُ رَئِيْسُ الْجَامِعَةِ المُحَاضَرَةَ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar